Yuyun Batalia: Tawanan Hati Sang Raja
Yuyun Batalia, seorang gadis cantik yang berasal dari Desa Balige, Sumatra Utara, tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan berubah drastis setelah bertemu dengan pria yang akan menjadi suaminya, Raja Charles Edward Stuart dari Inggris.
Pada tahun 1948, Yuyun bertemu dengan Raja Charles Edward saat ia berkunjung ke Sumatra. Mereka langsung jatuh cinta dan menjalin hubungan yang sangat kuat. Namun, kisah cinta mereka tidak berjalan mulus.
Pernikahan yang Kontroversial
Keluarga kerajaan Inggris awalnya tidak menyetujui hubungan Charles Edward dengan seorang gadis dari negara jajahan. Mereka menganggap Yuyun tidak pantas untuk menjadi istri seorang raja. Namun, Charles Edward sangat teguh pada pendiriannya.
Mereka akhirnya menikah pada tahun 1951 dalam sebuah upacara sederhana di London. Namun, pernikahan mereka tidak pernah diakui secara resmi oleh kerajaan Inggris.
Duka dan Pengasingan
Setelah menikah, Charles Edward dan Yuyun Batalia tinggal di pengasingan di Paris. Mereka menghabiskan waktu bersama sebagai pasangan yang bahagia, meskipun terisolasi dari dunia luar.
Namun, takdir berkata lain. Pada tahun 1972, Raja Charles Edward Stuart meninggal dunia karena kanker. Yuyun sangat terpukul dan merasa kehilangan cinta sejatinya.
Kehidupan Setelah Kepergian Sang Raja
Setelah kematian suaminya, Yuyun Batalia kembali ke Indonesia dan menetap di Balige. Ia menjalani kehidupan yang tenang dan sederhana, jauh dari sorotan publik.
Yuyun Batalia meninggal dunia pada tahun 2011 pada usia 82 tahun. Ia meninggalkan sebuah kisah cinta yang unik dan mengharukan, sebuah kisah tentang seorang wanita biasa yang berhasil menawan hati seorang raja.
Detail File
Nama File | Tawanan Hati Sang Raja.pdf |
---|---|
Ukuran | 2,82 MB |
Tanggal Unggah | 23 Oktober 2024 |
Download | 0 |
Link Download | https://sfile.mobi/1O7XrvAB3yH |